Latest News

Business Forum London, Menko Airlangga Yakinkan Perusahaan UK Kepastian Berusaha di Indonesia


Berita Golkar – Sebagai langkah diseminasi informasi dan memperluas jangkauan investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang didukung oleh UK Department for Business and Trade, Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, dan British Council, menyelenggarakan Indonesia Special Economic Zone (SEZ) Business Forum di Armourer’s Hall, London, Selasa (30/04).

“Jadi, selama satu dekade terakhir ekonomi Indonesia bertumbuh. Tahun ini perekonomian Indonesia tumbuh stabil di angka 5,05%, di tengah pertumbuhan ekonomi global yang hanya mencapai 3%. Artinya, saat ini Indonesia termasuk dalam 5 besar negara dengan pertumbuhan ekonomi 5% secara global. Dan tahun ini kami memproyeksikan pertumbuhannya masih di kisaran 5,2%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam forum bisnis dimaksud.

Forum tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan KEK unggulan Indonesia di bidang transisi energi, manufaktur berkelanjutan, serta membahas insentif fiskal dan non-fiskal yang mendukung peluang bisnis dan investasi di KEK Indonesia.

Perwakilan dari berbagai KEK di Indonesia hadir untuk memberikan informasi komprehensif terkait KEK masing-masing. Forum ini dihadiri oleh para pemimpin bisnis, investor, dan eksekutif senior dari Inggris.

Dengan menawarkan lingkungan yang kondusif untuk bisnis melalui relaksasi peraturan, insentif pajak, dan infrastruktur, KEK diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.

Implementasi strategis KEK di seluruh Indonesia menargetkan berbagai sektor, termasuk diantaranya manufaktur, pariwisata, teknologi digital, pendidikan tinggi, perawatan kesehatan, dan banyak lagi.

“Ini merupakan komitmen Indonesia, bahwa kami akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus, tidak hanya untuk manufaktur tetapi juga untuk digital, untuk pengembangan SDM, bahkan untuk kesehatan,” ujar Menko Airlangga menambahkan.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa beberapa faktor yang mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah stabilitas politik dan sosial, yang kemudian meningkatkan kepercayaan investor dan pelaku ekonomi.

Baru-baru ini Indonesia telah menyelesaikan sebuah peristiwa penting yaitu pemilihan umum. Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar yang menyelenggarakan pemilu berskala besar dan prosesnya dilakukan secara damai.

Berkenaan dengan hal tersebut, Menko Airlangga meyakinkan Perusahaan UK atas kepastian berusaha di Indonesia.

Dalam forum tersebut, Member of the House of Lords, co-chairs the All-Party Parliamentary Group on Sovereign Wealth Funds The Lord Sarfraz of Kensington memberikan apresiasi kepada Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia atas usaha dalam menarik investasi dunia.

“Jadi, hari ini saya sangat senang mendengar rencana Bapak, khususnya terkait Kawasan Ekononomi Khusus, terlebih bagaimana Bapak menarik minat perusahaan dan individu, bahkan keluarga di seluruh dunia, untuk mau merelokasi. Karena itu merupakan hal yang sulit dilakukan, mengingat banyak persaingan menarik dari seluruh dunia,” ujar The Lord Sarfraz of Kensington.

Untuk mendukung target menjadi salah satu ekonomi terbesar dunia pada 2045, Indonesia terus berupaya bergabung keanggotaan OECD untuk menjadi akselerator untuk dapat lolos dari middle-income trap.

Dalam prosesnya, John W.H Denton selaku Secretary General of The International Chamber of Commerce mengapresiasi kerja keras dan proses Indonesia menuju keanggotaan OECD.

“Ini peluang besar bagi masyarakat Indonesia, karena Indonesia yang kuat adalah Asia-Pasifik yang kuat, dan Asia-Pasifik yang kuat tentunya akan memberikan ketangguhan dan kebermanfaatan bagi pertumbuhan ekonomi global, dan hal tersebut sesuai dengan tujuan ICC. Selamat Bapak Menteri atas proses aksesi dan kami berharap dapat segera bekerja sama dengan Bapak,” ujar John W.H Denton.

Sejalan dengan hal tersebut, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang menyampaikan bahwa KEK diharapkan bisa menjadi terobosan Pemerintah dalam menciptakan keseimbangan ekonomi, juga menghadirkan kegiatan ekonomi yang sangat mudah bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di pasar yang dinamis dan terus berkembang, baik sebagai tenant, developer, maupun penyedia infrastruktur. Pilihan investasi ini menyediakan berbagai macam kesempatan serta menjanjikan manfaat ekonomi yang besar.

“KEK di Indonesia menghadirkan platform yang mudah diadaptasi untuk perusahaan yang ingin berinvestasi di pasar yang dinamis dan terus berkembang. Baik melalui operasi direct business, proyek pembangunan, atau penyediaan infrastruktur, pilihan investasi ini menyajikan berbagai macam minat dan keahlian, menjanjikan manfaat ekonomi yang besar dan posisi di masa depan yang menjanjikan di kawasan ASEAN,” ujar Sekjen Edwin dalam paparannya.

Rangkaian kegiatan Indonesia SEZ Business Forum terdiri dari 2 panel. Panel pertama berjudul “SEZ to turbocharge Indonesia’s digital skills, education, and human capital towards Golden Indonesia 2045” dengan pembicara antara lain Direktur Utama PT. Intelegensia Grahatama David Santoso selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Singhasari, Deputy Vice President for Global Business Development King’s College London Dr. Helen Bailey, Kepala Regional Asia Timur dan Asia Selatan di British Council Sam Harvey, dan Direktur Utama PT Taman Resor Internet Mike Wiluan selaku BUPP KEK Nongsa.

Panel kedua diisi oleh Kepala Biro Investasi, Kerja Sama, dan Komunikasi, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK Bambang Wijanarko, Direktur Pelaksana Unilever Oleochemical Indonesia Sai Krishna Devarakonda, Pimpinan dari Transitioning Industrial Clusters World Economic Forum (WEF) Oxana Saimo, dan Kepala Market Development di London Metal Exchange (LME) Robin Martin.

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Irlandia, dan IMO, Deputi Menteri Kerja Sama Internasional, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Direktur IIPC London.

Scroll to top