Latest News

RSUD Surabaya Timur, Arif Fathoni Minta Dinkes Rekrut Warga Sekitar


Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni.

Berita Golkar – Pemkot Surabaya mulai melelang pekerjaan untuk proyek pembangunan tambahan satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan Surabaya Timur.

Fasilitas kesehatan itu diperkirakan tuntas pada 2024. DPRD Surabaya mendorong agar proses lelang bisa dipercepat. Hal itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni.

Fathoni menuturkan, proses lelang dipercepat tapi tentu dengan prinsip kehati-hatiannya. Sesuai dengan peraturan perundangan yang ada.

”Jangan sampai kerinduan masyarakat Surabaya Timur dan Selatan akan fasilitas kesehatan yang layak menjadi terhambat karena proses lelang pengadaan barang dan jasa,” tutur Arif Fathoni.

Politikus Golkar itu juga mengimbau agar pemkot meminta pendampingan dari kejaksaan dan kepolisian agar proses pengadaan lelang barang dan jasa tidak menyimpang dari peraturan.

Dan bisa menghasilkan vendor dengan kompetensi yang layak. Dalam mengerjakan proyek rumah sakit yang keberadaannya sudah dinantikan masyarakat Surabaya Timur dan Selatan.

Ketua Fraksi Golkar itu juga berharap ketika kelak sudah ada pemenang, baik Manajemen Konstruksi (MK) maupun kontraktor pelaksana fisik, pemkot bisa mewajibkan kepada pemenang tender untuk merekrut warga sekitar untuk menjadi tenaga kerja dalam proyek pembangunan tersebut.

”Sehingga APBD yang bersumber dari rakyat Surabaya bisa berputar ke masyarakat Surabaya pula,” ungkap Arif Fathoni.

Tak hanya menjadi pekerja ketika proses pembangunan rumah sakit, Fathoni juga mendorong agar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mewajibkan dinas kesehatan merekrut warga sekitar.

Yakni, untuk menjadi karyawan sesuai dengan jenjang pendidikan dan kebutuhan kerja di rumah sakit tersebut.

”Dengan begitu, masyarakat sekitar bisa menikmati madu industrialisasi dan tidak sekadar menjadi penonton di rumah sendiri,” tutur Arif Fathoni.

Pemkot Surabaya menggelontorkan anggaran untuk pembangunan RSUD tersebut sebesar Rp 507 miliar.

Skema pengerjaannya dilakukan dengan sistem tahun jamak. Sebelumnya, Pemkot Surabaya sudah memiliki dua RSUD. Yakni, RSUD Soewandhie dan Bhakti Darma Husada.

Scroll to top