Latest News

Sarmuji: Selamatkan UMKM di Tengah Pandemik, KAMI Jangan Tutup Mata Pada Kinerja Pemerintah

Berita Golkar – Pemerintah dipastikan sudah memenuhi bahkan memenuhi tuntutan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) untuk menyelamatkan ekonomi dari ancaman resesi ekonomi akibat pandemik Covid-19.

Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, M. Sarmuji menilai, KAMI seperti mengasumsikan bahwa pemerintah tidak hadir atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

Dari sisi ekonomi saja, KAMI meminta negara hadir untuk penyelamatkan Indonesia dari resesi ekonomi.

“Apa yang dilakukan Pemerintah sudah semua memenuhi tuntutan KAMI, bahkan melampaui. Pemerintah bahkan sudah mengintegrasikan antara penanganan kesehatan dengan pemulihan ekonomi agar keduanya tidak saling meniadakan bahkan menjadi langkah yang saling melengkapi,” ujar Sarmuji dalam keterangannya, Kamis (20/8).

Dikatakan Sarmuji, KAMI juga terkesan menutup mata terhadap semua yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan UMKM, pedagang kecil, buruh dan petani.

Faktanya, sambung dia, pemerintah sudah melakukan banyak langkah dan sudah mengalokasikan dan mengeluakan ratusan triliun untuk mengatasi dampak Covid-19 melalui program pemulihan ekonomi nasional khususnya untuk UMKM, subsidi bunga untuk relaksasi kredit khususnya usaha kecil, dukungan untuk korporasi dan BUMN dan sekian langkah lainnya.

“Pemerintah sudah melakukan penyelamatan dan pemulihan perekonomian bahkan sebelum KAMI memikirkan itu,” cetusnya.

Sebaliknya, katanya, KAMI perlu membuka pikiran dan hati untuk mengakui kerja pemerintah. Dari data yang ada, Indonesia termasuk yang berhasil menjaga perekonomian untuk tidak turun terlalu dalam. “Coba tengok data semua negara, lalu perbandingkan dengan Indonesia. Kita termasuk negara yang paling baik perekonomiannya.

Tak perlu terlalu jauh dengan Amerika yang pada kuartal kedua turun hingga minus 32,9 persen, dengan negara serumpun seperti Malaysia, Filipina dan Thailand pun perekonomian kita masih lebih baik,” jelasnya.

Walaupun, Sarmuji mengakui, bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak bisa juga diharapkan tumbuh positif sendirian saat semua negara anjlok. Itu sama saja menyuruh pemerintah bermain sulap. “Kalau itu yang diharapkan, kita perlu belajar lagi tentang relasi antar perekonomian negara dalam perekonomian internasional,” ucapnya.

Sumber

Scroll to top