Latest News

‘Perang Gerilya’ Tetty-Vonnie: Berebut Suara Demokrat

Berita Golkar – Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Vonnie Anneke Panambunan (VAP) berlomba memperebutkan dukungan dari Partai Demokrat dan PKS. Dua calon gubernur Sulawesi Utara dari Partai Golkar dan Nasdem ini ‘bergerilya’ di Jakarta, kantor DPP parpol, untuk mencari dukungan menghadapi Pilkada Sulut 9 Desember 2020.

CEP makin percaya diri menatap Pilgub Sulut. Usai mendapat restu dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, perempuan yang akrab disapa Tetty ini menyebut ada dua partai lain yang akan bergabung dengan gerbong Golkar.

Baru-baru ini, Bupati Minahasa Selatan dua periode itu mengatakan, ada dua partai lagi yang akan berkoalisi dengan Golkar dan PAN. “Saya optimistis Demokrat dan PKS akan bergabung bersama Golkar dan PAN,” ujar dia.

Tetty meminta kepada seluruh kader dan simpatisan untuk tetap merapatkan barisan. “Semoga apa yang kita cita-citakan dan harapkan bisa terwujud. Saya minta dukungan dan doanya,” ujar dia.

Juru Bicara Golkar Sulut, Feryando Lamaluta mengatakan, parpol yang akan bergabung dengan barisan Golkar dan PAN masih terus berproses. “Ada Demokrat dan juga PKS. Semuanya terus berproses di tingkatan DPP,” kata dia, Rabu (12/8/2020).

Beredar isu koalisi Golkar dan Demokrat akan terjadi di Pilgub Sulut jika partai berlambang pohon beringin itu mendukung bakal calon wali kota yang sudah diusung Demokrat, Mor Dominus Bastian dan Hanny Joost Pajouw (Mor-HJP). Sedangkan informasi yang didapat bahwa untuk Pilwako Manado, Golkar dan Gerindra akan berkoalisi untuk mengusung calon lain.

Golkar dan Demokrat belum mencapai kata sepakat. “Belum ada perkembangan, masih terus komunikasi di tingkat DPP, ” kata Billy Lombok, Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut.

Billy mengatakan, DPP Demokrat tentu punya pertimbangan sebelum memutuskan langkah. “Banyak kemungkinan yang bisa terjadi,” ungkap dia.

Sebenarnya koalisi Golkar-Demokrat sudah mengerucut di beberapa daerah. Di Minsel misalnya, Demokrat mendukung Michaela Elsiana Paruntu-Ventje Tuela (MEP-VT) jagoan Golkar.

Begitu pun di Tomohon, Demokrat sudah mengeluarkan dukungan untuk Jilly Gabriela Eman yang juga jagoan Golkar.

Hampir final

Nasdem hampir final menentukan cawagub pendamping VAP. Hal itu sekaligus membantah isu rombak calon di kubu Nasdem. “Cagubnya tetap VAP, wakilnya sudah mengerucut ke satu orang, tapi saya belum bisa sampaikan, karena nanti diumumkan DPP, ” ungkap Edwon Assa, Sekretaris Tim Penjaringan Kepala Daerah Partai Nasdem, Rabu kemarin.

Vonnie Anneke Panambunan (VAP) (Istimewa)

Assa mengatakan, DPP punya pertimbangan. Assa enggan membeber. “Yang pasti figurnya baik dan dikenal masyarakat,” ujar dia. Nasdem sebenarnya tak kekurangan figur. Dua nama yang menonjol misalnya Godbless Sofcar Vicky Lumentut, Wali Kota Manado dan Elly Engelbert Lasut, Bupati Talaud.

Sayangnya, dua figur ini enggan maju di Pilgub 2020. GSVL menghentikan langkah maju di Pilgib karena memilih mendukung istrinya maju di Pilkada Manado. GSVL pernah menegaskan hanya satu di antara ia dan istrinya yang akan maju Pilkada.

GSVL sebagai Wali Kota Manado ernis Minahasa punya lumbung suara di Manado dan Minahasa. Ia juga menjabat Ketua Pria Kaum Bapa Sinode GMIM, setidaknya bisa meraup dukungan warga GMIM.

Sementara E2L akhirnya mundur dari bursa pencalonan setelah kalah bersaing dengan VAP yang memenangkan rekomendasi Nasdem. E2L masuk bursa ‘papan 2′ merupakan keterwakilan Nusa Utara, hampir sepanjang karier politiknya, E2L habiskan di Talaud.

Belum lagi sejumlah figur eksternal semisal mantan Sekprov Sulut, Siswa Rachmat Mokodongan dari etnis Bolmong dan berlatar belakang birokrat.

Ada lagi Pdt Hendry Runtuwene, mantan Sekretaris Umum Sinode GMIM yang namanya diajukan belakangan ke DPP Nasdem.

Prof Welly Areros (Istimewa)

Prof Welly Areros
Analis Politik dari Unsrat

Aroma Head to Head

Dua calon gubernur yang memperebutkan dukungan Demokrat di Pilgub Sulut. Adalah VAP dan CEP.

Saya kembali melihat keseruan kontestasi setiap calon yang akan bertarung maju dalam Pilkada Sulut. Untuk mendapatkan dukungan dari Demokrat, maka partai pendukung VAP, Nasdem dan partai pendukung CEP, Golkar sekarang sedang melakukan lobi kepada Demokrat.

Kita akan lihat di sini siapa nanti jadi pilihan partai berlambang bintang mercy ini. Tapi itu tergantung dari mekanisme lobi yang dilakukan oleh VAP dan CEP.

Namun, apabila nanti pilihan dukunganya ke CEP, kemungkinan besar Golkar berada pada zona aman untuk meraih kemenangan di Pilkada Serentak 2020. Demikian juga tentunya dengan berlabuhnya nanti Demokrat ke VAP juga akan lebih besar membuka peluang untuk bisa berhasil dalam pilkada.

Itu mungkin faktor plusnya, tetapi kalau melihat faktor minusnya, tidak juga akan mempengaruhi kerja mesin politik partai yang lama mempersiapkan calon mereka yaitu VAP dan CEP.

Hanya, sebutnya, kemungkinan saja yang perlu diwaspadai adalah ketika lobi tidak mulus untuk melamar Demokrat, maka kemungkinan saja hanya ada dua calon gubernur.

Ini tentu menarik, kalau ini terjadi diperlukan perhitungkan secara hati-hati, karena pasti Pilkada Sulut menjadi arena pertarungan yang seru yaitu ‘head to head’ kemungkinan ini bisa terjadi dan tidak tertutup.

Namun, jawabannya tergantung hasil akhir perebutan dukungan dari Demokrat. Kita lihat saja nanti, yang pasti lobi politik dari CEP dan VAP dalam mengambil peluang politik jadi penentu dimana Demokrat akan berlabuh.

Sumber

Scroll to top