Latest News

M Taufan Pawe Aklamasi di Musda Golkar Sulsel?

Berita Golkar – Nama M Taufan Pawe sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan terpilih periode 2020-2025 sudah ramai diperbincangkan di arena musda sejak pembukaan.

Nama Wali Kota Parepare dua periode itu mencuat setelah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Roem Kono dan Plt Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid berharap satu dari empat nama ketua terpilih melalui musyawarah mufakat.

Diketahui empat nama bertarung di musda, Hamka B Kady (Anggota DPR RI), Supriansa (Anggota DPR RI), Taufan Pawe (Walikota Parepare), dan Syamsuddin Andi Hamid (Bupati Pangkep). Namun nama M Taufan sudah di atas angin.

“Jadi begini. Kalau saya lihat yah, saya inikan pengalaman yah, kita politik itu kalau dilihat dari daerah. Kalau bisnis, mesti dari daerah seperti Pak Erwin yah. Tetapi kalau kepala daerah tetap di daerah saja,” ungkap Roem Kono.

“Begini maksudnya, kalau di politik itukan kalau dari daerah sudah sampai di pusat, maka dia akan menjadi tokoh nasional yah. Tapi tentu dengan mekanisme yang adakan. Kan seperti itu,” kata Roem secara diplomatis.

Belum sampat menyebut nama, Nurdin Halid dan Erwin Aksa yang berdiri di samping Roem Kono meminta sesi tanya jawab sudah selesai. “Sudah yah, sudah yah,” kata NH sembari tertawa.

Erwin Aksa juga ikut tertawa sembari mendekati NH dan Roem Kono yang sudah hampir menyebut nama kepala daerah yang jika menjadi ketua bisa menjadi tokoh nasional.

“Besok lanjut lagi,” kata NH sembari tertawa lagi. Erwin Aksa dan Roem Kono juga ikut tertawa, termasuk beberapa orang yang mendengar pernyataan Roem Kono Seputar siapa ketua terpilih secara aklamasi dalam musda Golkar di Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Roem Kono menegaskan Ketua Umum Airlangga Hartarto tidak menginginkan ada gejolak di Musda DPD I Golkar Sulsel di Jakarta.

Ia menyampaikan Airlangga juga berharap Musda X Golkar Sulsel digelar di The Sultan Hotel, Jakarta melahirkan mufakat.

“Saya mendapat tugas dua hari lalu. Saya kemudian bertanya apa di gelar di Jakarta? Kalau di Jakarta saya mau, tapi kalau digelar Makassar saya tidak mau,” ungkap Roem kepada Tribun, Kamis (6/8/2020).

Karena dilaksanakan di Jakarta, Roem pun iyakan menjadi peserta musda utusan DPP pada musda Golkar Sulsel.

“Pesan Ketua Umum Airlangga Hartarto, yaitu saya mohon konsolidasi organisasi laksanakan musda, jangan ada keributan. Silakan bermufakat dengan sebaik-baiknya. Tunjukkan kewibawaan masyarakat Sulsel, musyawarah dan mufakat. Ewako,” tambah Roem.

Dia berharap setelah Musda Golkar Sulsel ini digelar seluruh pengurus dapat kembali menjalankan roda organisasi dengan baik dalam rangka menyambut agenda Pilkada serentak 2020.

“Ewako, ewako, ewako, jangan ribut. Silakan bermusyawarah untuk bermufakat. Jadi sudah selesai musda ya,” tegas Roem disambut tawa.

Keinginan DPP Golkar sejalan dengan keinginan Nurdin Halid yang ingin musda melahirkan pemimpin hasil mufakat.

“Pak Nurdin ini tokoh nasional, saya protes kalau ada yang bilang tidak. Saya belum tahu berpolitik, Pak Nurdin Halid sudah luar biasa,” ujar Roem.

“Dekopin sampai sekarang masih dipegang Pak Nurdin. Pak Nurdin juga mampu kendalikan PSSI meskipun tidur di rumah,” jelasnya.

Menurutnya, setiap munas kalau ada nama Pak Nurdin Halid masuk, pasti akan ramai musda.

“Jadi apa yang dilakukan malam ini adalah petunjuk ketua umum. Saya dapat duta besar karena ketua umum. Betul kata Pak Nurdin Halid. Harus mufakat, harus bersatu. Pak ketua umum tau pak Hamka B Kady,” jelasnya.

“Tapi kalau Pak Hamka B Kady terpilih alhamdulillah, kalau Supriansa terpilih alhamdulillah juga, tapi kalau tidak jangan kecewa,” kata Roem menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid. Katanya, ada baiknya ke empat bakal calon itu sepakat untuk mendorong satu nama saja.

“Dari empat calon inilah, indahnya sebuah demokrasi di Partai Golkar, seandainya empat orang ini bisa bermusyawarah untuk mufakat,” ujarnya.

“Saya kira pesan ketum ini sudah saya sampaikan. Bermusyawarah-mufakat-lah sebaik-baiknya. Kemudian besok malam saya lapor ke ketum, semuanya baik-baik,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan, Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, Nurdin Halid. Katanya, ada baiknya keempat bakal calon itu, bersepakat untuk mendorong satu nama.

“Dari empat calon inilah, indahnya sebuah demokrasi di Partai Golkar, seandainya empat orang ini bisa bermusyawarah untuk mufakat,” ujarnya.

Sumber 

Scroll to top