Bulan: Juli 2020

Airlangga Dapat Tugas Dari Jokowi, Golkar Siap Mendukung Penuh

Partai Golkar mendukung penuh penugasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Golkar sebagai pimpinan penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafidz mengatakan, penunjukkan Airlangga adalah amanah dan bentuk kepercayaan Presiden Joko Widodo untuk menangani masalah ekonomi di tengah krisis akibat pandemik Covid-19.

“Kami di Partai Golkar tentu mendukung penuh penugasan beliau karena pemulihan ekonomi untuk bangsa, untuk semua,” ujar Meutya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/7).

Ketua Komisi I DPR RI ini menambahkan, bentuk dukungan dari Partai Golkar tersebut dilakukan dengan memberi arahan mulai dari DPP hingga tingkat daerah untuk ikut menyosialisasikan kebijakan serta program-program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Saya rasa tidak hanya Partai Golkar tapi dari semuanya kita harapkan dukungannya, sekali lagi karena ini permasalahan bangsa secara keseluruhan,” kata Meutya.

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat berperan serta bangkit menghadapi krisis ekonomi akibat dampak negatif Covid-19 ini.

“Kita tentu mengajak semua karena sekali lagi ini untuk semuanya, satu bangsa,” tutupnya.

Golkar Resmi Dukung Gibran Jokowi di Pilkada Solo

Ketua DPD Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono mengatakan pihaknya mendukung putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wali kota Solo 2020. Hal ini sesuai dengan keputusan DPP Partai Golkar.

“Keputusan DPP Partai Golkar, Partai Golkar ikut mengusung Gibran,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 20 Juli 2020.

Terkait wakilnya, kata Iqbal, Golkar tidak menyodorkan tokoh lain untuk mendampingi. Mereka ikut mendukung anggota DPRD Kota Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Teguh Prakosa sebagai calon wakil wali kota Solo.

Pasangan Gibran-Teguh sebelumnya diumumkan oleh PDIP pada Jumat pekan lalu. Di Kota Solo, PDIP merupakan partai terbesar karena mampu meraih 30 dari total 45 kursi di DPRD.

Sementara di posisi kedua ada Partai Keadilan Sejahtera yang memiliki 5 kursi di DPRD, posisi ketiga ditempati Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional dengan masing-masing 3 kursi, serta 1 kursi terakhir dipegang oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Adapun syarat administrasi untuk bisa mengajukan pasangan calon adalah partai atau gabungan partai harus memiliki minimal 20 persen kursi DPRD atau minimal 9 kursi untuk Pilkada Solo.

Ketum Golkar Beri Diskresi 2 Anggota DPR Untuk Pimpin DPD I

Dukungan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto masih menjadi kunci utama bagi kader yang ingin maju di Musyawarah Daerah (Musda) Golkar.

Terbukti, dua kader beringin yang memegang surat rekomendasi atai lebih dikenal dekresi Ketua Umum DPP Golkar dengan mulus melenggang dalam perebutan kursi 01 di musda tingkat provinsi.

Di Kalimantan Timur, Rudi Mas’ud anggota DPR RI terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Golkar Kaltim. Sementara akhir pekan lalu giliran Muh. Aras Tammauni terpilih pula secara aklamasi melalaui Musda III Golkar Sulawesi Barat.

Proses Musda di Kalimantan Barat berlangsung 15 Maret 2020. Rudi terpilih secara aklamasi setelah 12 DPD Golkar di seluruh Kabupaten dan kota Kalimantan Timur bulat mendukung Rudi Mas’ud.

Sebelumnya terdapat tujuh calon yang mendaftar. Dari tujuh calon tersebut semua sepakat mendukung Rudi sebagai kedua.

“Tidak ada pemungutan suara, artinya semua sepakat secara musyawarah, memilih Rudi Mas’ud sebagai ketua” ujar Fathurozi Stering Commite Musda Golkar Kalimantan Timur.

Sementara itu di Sulawaesi Barat, melalui Musda III yang berlangsung 18 Juli 2020, Muh. Aras Tammauni terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD I Golkar Sulbar. Aras yang dipilih oleh enam ketua DPD III di Sulawesi Barat.

“Saya sebenarnya kembali ke rumah. Lompatan seperti ini bukan cuman saya yang berbuat. Alhamdulillah malam ini teman teman Golkar mempercayakan saya, saya akan menggunakan almamater kuning ini” ujar Aras usai terpilih.

Ia yang juga Bupati Mamuju Tengah sebelumnya dianggap sebagai kutu loncat sebab tiba-tiba masuk Golkar.”Saya katakan saya tidak lompat pagar tapi saya pulang” tegasnya. Sebab ia memang sempat menjadi pengurus Golkar selama tiga puluh tahun.

Baik Rudi maupun Aras merupakan ketua yang terpilih setelah mendapat Dekresi dari DPP Partai Golkar. Serupa surat rekomendasi atau dekresi yang didapatkan oleh Supriansa, anggota DPR RI yang juga mendapat restu dari Airlangga untuk mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan.

Surat dekresi yang telah beredar melalui sosial media tersebut ditanda tangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto dan Sekjen Lodwijk Paulus, nomor 248/Golkar/VII/2020, 19 Juli 2020.

Tim Supriansa sendiri telah mengambil formulir pendaftaran Minggu 19 Juli 2020 dan rencananya akan mengembalikan Selasa 21 Juli 2020. Mantan Wabup Soppeng sendiri yang akan mengembalikan Formulir pendaftaran tersebut.

“Dewan Pimpinan Pusat partai GOLKAR dengan ini memberikan rekomendasi/persetujuan kepada Sdr. Supriansa, SH,MH, untuk maju sebagai Calon Ketua DPD Golkar Provinsi Sulawesi Selatan dalam MUSDA X Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan” tulis salah satu petikan dalam SK yang kini disebut dekresi DPP tersebut.

Menarik kita tunggu bagaimana perjalanan mantan wakil bupati Soppeng ini di Musda X Golkar Sulsel. Apakah akan mengikuti jejak dua kader lainnya yang telah terpilih sebelumnya berkat tiket khusus dari DPP.

Agung Laksono: Perubahan di Golkar Adalah Keniscayaan

Menjelang Musda DPD Partai Golkar Kota Bekasi, narasi politik di internal partai berlambang beringin itu terus berkembang. Pengurus pusat pun memberikan masukan bagi kader di kota tersebut.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menuturkan, musda adalah sebuah prosesi demokrasi di internal partai. Tentunya output dari musda adalah lahirnya perubahan untuk kemajuan partai di tingkat daerah.

“Saya kira hal yang penting dalam musda adalah keniscayaan adanya perubahan. Namun, perubahan itu harus dalam bingkai demokrasi, sesuai AD/ART tanpa ada perpecahan. Dalam bingkai menjaga keutuhan partai,” kata Agung kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/7).

Sebelumnya, Sabtu (18/7) Agung Laksono berkunjung ke Kota Bekasi dan berinteraksi dengan sejumlah kader Partai Golkar kota setempat.

Lebih jauh mantan Menko Kesra itu menuturkan, untuk satu periode belakang DPD Partai Golkar Kota Bekasi sudah berbuat sesuai garis partai. Semua tidak terlepas dari kawalan dari Ketua DPD Rahmat Effendi.

Agung pun mengapresiasi kinerja Rahmat Effendi selama memimpin Golkar di Kota Bekasi. Dia berharap penerus Rahmat Effendi nanti mampu melanjutkan dan menjadikan Bekasi kembali sebagai lumbung suara Golkar.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Rahmat effendi yang selama ini telah menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga penerusnya nanti bisa melanjutkan dan menjadikan Bekasi kembali menjadi lumbungnya Golkar,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui DPD Partai Golkar Kota Bekasi tengah bersiap menghadapi musda. Meski tanggalnya belum pasti, namun dinamika di internalnya cukup dinamis. Rahmat Effendi yang juga wali kota Bekasi adalah petahana yang disebut-sebut bakal maju lagi.

Golkar Bantul Resmi Usung Suharsono-Totok Sudarto

Arah politik Partai Golkar dalam Pilkada di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul sudah jelas. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Beringin ini sudah mengeluarkan surat rekomendasi untuk Pilkada Bantul dan tengah memproses surat serupa untuk Pilkada Gunungkidul.

Sabtu (18/7/2020) pagi, Ketua DPP Bagian Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Ahmad Doni Kurnia Tanjung menyerahkan surat rekomendasi tersebut kepada Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman dalam rapat kerja DPD Partai Golkar DIY di Gandung Pardiman Center.

Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman mengungkapkan, untuk Pilkada di Bantul, DPP Partai Golkar telah mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan bupati incumbent dengan mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Bantul, Suharsono-Totok Sudarto. Rekomendasi tersebut dikeluarkan berdasarkan tahapan yang sesuai dengan mekanisme partai.

“Setelah menerima beberapa kali surat rekomendasi, baru kali ini saya merasa bahagia,”ujar anggota komisi X DPR RI ini

Menurut Gandung, Bantul di bawah kepemimpinan Suharsono telah banyak berubah dan semakin maju. Kebetulan pasangan Suharsono adalah Totok Sudarto yang diklaim merupakan kader partai Golkar. Meskipun seorang birokrat namun Totok Sudarto merupakan tokoh yang membantu membesarkan Golkar di Bantul dan DIY.

Sementara untuk Gunungkidul, menurutnya secara tidak resmi rekomendasi sebenarnya sudah keluar. Di mana DPP telah merestui kader mereka Hery Susanto berpasangan dengan Sunaryanto. Hery juga merupakan mantan birokrasi yang juga merupakan kader Partai Golkar.

“Kita dukung kader-kader terbaik partai Golkar. Insya Allah di dua daerah ini Golkar akan menang,” tambahnya.

Untuk Sleman, pihaknya masih terus melakukan komunikasi terkait siapa yang akan diusung. Dan setelah itu, tentu nanti akan segera keluar rekomendasi yang sama dengan dua Kabupaten lain yang juga menyelenggerakan Pilkada di akhir tahun 2020 mendatang ini.

Dengan keluarnya rekomendasi tersebut, maka ia memerintahkan kepada semua kader partai Golkar untuk secara all out memenangkan pasangan ini. Semua kader harus berjuang memenangkan dengan berbagai potensi yang mereka miliki.

“Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Golkar harus menang,” tegasnya.

Ketua DPP Bagian Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Ahmad Doni Kurnia Tanjung menambahkan, dirinya sengaja datang ke DIY membawa pesan agar seluruh kader Partai Golkar bisa melaksanakan misi politik partai yang telah ditetapkan oleh DPP. Seluruh agenda politik termasuk memenangkan Pilkada harus terealisasi dengan baik.

“Saya yakin semua bisa dilaksanakan. Golkar akan bekerja maksimal dalam Pilkada dan menyukseskan agenda politik itu,”ujarnya.

Musda Golkar NTB, DPP Berpeluang Tunjuk Plt Ketua

Persaingan HM Suhaili FT dan H Ahyar Abduh semakin berwarna. Atraksi pertama dimulai dari langkah Ahyar menemui Ketua Umum H Airlangga Hartarto dan meminta dukungan DPP.

Dan yang terbaru, Suhaili yang merombak panitia inti musda lalu mengisinya dengan orang-orang dekatnya. Cara ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mengendalikan jalannya Musda untuk pemenangan dirinya.

Pengamat Politik UIN Mataram Ihsan Hamid, melihat ada visi pertarungan berbeda antara pusat dengan daerah. “Saya punya teman di DPP (Golkar) dia mengatakan pada saya Musda pada dasarnya memang untuk ruang konsolidasi, dalam pemenangan Pilkada serentak,” katanya, kemarin (19/7).

Kerangka ini menjadi tujuan DPP di setiap Musda provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia. Termasuk Musda yang akan digelar di NTB Selasa (22/7) besok.

Tetapi di daerah, visi pertarungan malah menyempit. Musda menjadi ajang adu pengaruh para politisi gaek. “DPP tentu inginnya dampaknya nasional. Bukan sekadar adu power para politisi daerah,” ulasnya.

Keinginan Golkar agar Musda berdampak secara elektoral di nasional, sudah terlihat dari tren atau tradisi yang terbangun di Musda NTB. Golkar NTB dalam sejarahnya tidak pernah memberi panggung Ketua DPD dua periode.

Jika dalam catatan politiknya, gagal membawa Golkar ke puncak kekuasaan. “Musda selalu menjadi cara Golkar melakukan penguatan kader,” tuturnya.

Musda menjadi ruang membangun dan menjaga militasi pengurus. Pengurus baru akan punya semangat lebih membara membesarkan partai dibanding pengurus yang sudah lama.

Di dalam Musda ada ruang bagi DPP untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus lama. “Semacam evaluasi 5 tahunan terhadap prestasi kepengurusan, baik untuk Pilpres, Pilgub, dan Pileg,” ulasnya.

Dari sisi agenda, DPP tentu menginginkan Golkar tumbuh besar di semua daerah. Kepentingan ini mengalahkan berbagai kepentingan pragmatis. “Ingat DPP itu goalnya nasional. Bukan daerah,” tegasnya.

Maka prestasi ketua lama akan jadi bahan evaluasi. Sehingga berhasil tidaknya ketua lama, menentukan sikap dan dukungan DPP. “Contoh misalnya di NTB kemarin, di sepuluh kabupaten/kota Golkar kalah dan terjadi penurunan, kecuali di Kota Mataram,” ulasnya.

Maka hal ini yang harus dijadikan acuan pertimbangan pemilik suara saat Musda. Sehingga bila daerah ingin mensukeskan visi Golkar di tingkat nasional, mereka harus mempertimbangkan aspek ini dalam menentukan arah dukunga pada kandidat calon ketua.

Di sisi lain, Ihsan mencermati masih ada peluang Musda kembali di tunda. “Ketentuannya pemilihan ketua di Partai Golkar harus dihadiri unsur DPP,” terangnya.

Tetapi belum ada konfirmasi hingga kemarin siapa unsur DPP yang akan hadir. “Ini membuka peluang lagi Musda diundur atau berubah,” ulasnya.

Andai DPP benar telah memiliki calon sendiri, maka ada ruang berstrategi melalui ketentuan itu. DPP bisa beralasan tidak bisa hadir untuk memaksa situasi jadi status quo. “Misalnya sampai tanggal 31 Juli belum ada ketua, maka DPP dapat menunjuk Plt,” ulasnnya.

Pada situasi dengan Plt, pusat lebih mudah melakukan penertiban kader. “Jadi waktu masih bisa tentatif,” ulasnya.

Di sisi lain Ihsan mengatakan perubahan SC dan OC juga skenario menarik. “Saya kira bila benar DPP punya pilihan entah siapa, bisa Suhaili, Ahyar, Sari, atau lain figur itu tidak mungkin bisa mendikte pusat. Tidak ada ceritnya daerah mendikte pusat,” tegasnya.

Terlepas dari itu, Ihsan menilai pertarungan perebutan kursi Golkar NTB sangat menarik dan menghibur. “Hasil Musda sangat layak kita lihat hasilnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Dewan Ketua Dewan Pertimbangan PDD Partai Golkar Provinsi NTB H Mesir Suryadi berharap DPP menunjuk Plt.

Dalam surat instruksi DPP Partai Golkar bernomor 02/SI/VII/DPP Golkar, perpanjangan masa kepengurusan Suhaili FT berakhir 31 Juli. Sementara situasi Pandemi Covid-19 saat ini tidak memungkinkan menggelar Musda. “Saya rasa DPP harus siapkan Plt, usulan Musda ditunda sudah disampaikan,” katanya.

Agenda Musda meniscayakan banyak kader hadir. Mulai dari panitia, pengurus, dan pemilik suara. Mesir khawatir Musda yang dipaksakan dapat memicu musibah. “Usulan musda ditunda sudah disampaikan,” terangnya.

Penundaan Musda juga bisa menjadi komitmen Partai Golkar dalam melindungi masyarakat. Kondisi saat ini tidak normal bila dipaksakan beracara. Belum lagi Musda harus menjadi legitimasi kuat dalam memilih ketua. “Jangan sampai nanti ada cluster Musda Golkar. Itu bisa merusak citra partai,” katanya memperingatkan.

Sebelumnya, Ketua Steering Committee (SC) Musda Golkar NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda belum mengetahui siapa yang akan ditunjuk DPP hadir dalam Musda Golkar. “Belum. Masih kita tunggu informasi,” katanya minggu kemarin. (zad/r2)

Hari Ini, Kilikily-Petrus Terima Rekomendasi Golkar

Setelah jagonya gagal maju di Pilkada MBD 2020, Golkar mengalihkan dukungannya ke Niko Kilikily.

Sebelumnya, DPP Golkar memberikan rekomendasi dukungan politik kepada pasangan Odie Orno-Bastian Petrus. Namun pasangan ini tak memenuhi syarat dukungan partai politik sebagai peserta Pilkada MBD, yakni 4 kursi. Golkar hanya miliki 3 kursi di DPRD MBD.

Rekomendasi Golkar yang telah diberikan kepada Odie Orno-Bastian Petrus, akhirnya dicabut setelah gagal meraih dukungan partai Demokrat. Partai Demokrat yang meraih 3 kursi di DPRD MBD, menjatuhkan pilihan kepada Benyamin Noach-Ari Kilikily. Tidak ingin menjadi penonton di Pilkada MBD, partai besutan Airlangga Hartarto ini mengalihkan dukungan ke Niko Kilikily, bakal calon bupati MBD.

Mengantongi rekomendasi partai Gerindra, sebagai bakal calon wakil bupati MBD. Meski diusung Gerindra, Niko Kilikily-Onisimus Septory kandas di persyaratan sebagai kontestan Pilkada MBD. Gerindra hanya 3 kursi di parlemen MBD.

Tidak ingin masing-masing jagonya terancam gagal melenggang di Pilkada MBD, Gerindra dan Golkar akhirnya sepakat berkoalisi. Tetapi dukungan yang diberikan Golkar bukan tanpa syarat. Niko Kilikily harus meninggalkan Onisimus Septory sebagai bakal calon wakil bupati MBD. Golkar menyodorkan kadernya, Bastian Petrus sebagai bakal calon wakil bupati MBD yang sebelumnya dipasanga dengan Odie Orno.

DPP Partai Golkar, hari ini akan menyerahkan rekomendasi dukungan kepada Niko Kilikily-Bastian Petrus di Pilkada MBD.

Kilikily diusung setelah bersedia berpasangan dengan Bastian Petrus, Ketua DPD Golkar MBD. “Direncanakan, Senin (hari ini), Pak Niko dan Pak Petrus menerima rekomendasi Partai Golkar,” kata Wakil Ketua DPD Golkar Maluku Roni Sianressy dihubungi Kabar Timur, Minggu (19/7).

Niko Kilikily-Bastian Petrus telah bertemu untuk membangun komunikasi politik, Sabtu (18/7). “Setelah mereka (Kilikily-Petrus) bertemu, dilanjutkan dengan pertemuan dengan Wakil Ketua Umum Bidang Politik DPP Partai Golkar, Doli Kurnia,” tutur Sianressy.

DPP Partai Golkar menyarankan Kilikily-Petrus membangun komunikasi dengan DPD Golkar Maluku. “Sabtu (19/7), saya mendampingi ketua DPD Golkar Maluku, bertemu dengan Kilikily-Petrus di salah satu hotel di Kelapa Gading, Jakarta. Tidak ada kendala lagi. Intinya, Kilikily-Petrus, resmi berpasangan dan diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra,” paparnya.

Hasil pertemuan Kilikily-Petrus dengan DPD Partai Golkar Maluku, telah digagas tagline pasangan ini adalah “SNYOLI”. “Setelah rekomendasi Partai Golkar keluar diikuti dengan perubahan rekomendasi Partai Gerindra. Rekomendasi Gerindra itu Kilikily-Septory, taglinenya menjadi “SNYOLI” (Kilikily-Petrus),” kata Sianressy.

Sianressy sesumbar, pasangan yang diusung Golkar dan Gerindra ini akan mampu menumbangkan bupati MBD petahana. “Kami optimis mengalahkan petahana dan wakilnya. Alasannya, petahana takut sehingga hampir memborong semua rekomendasi parpol,” tegasnya.

Menurutnya, jika Benyamin Noach sebagai petahana bekerja serius untuk rakyat, tidak perlu memborong rekomendasi Parpol. Pilkada MBD 2020, pasangan Benyamin Noach-Ari Kilikily didukung lima partai politik.

Apalagi, dengan amunisi yang banyak saat memimpin, dia kuatir banyak dana yang dikeluarkan dan setelah terpilih kembali sebagai bupati, rakyat MBD diabaikan. “Semangatnya kembalikan modal yang keluar,” ketus Sianressy.

Untuk itu, dia berharap, kader dan simpatisan Partai Golkar di MBD, satukan barisan memenangkan Kilikily-Petrus.

Terpisah, Niko Kilikily menyatakan, telah bertemu dengan Bastian Petrus juga dengan Wakil Ketua Umum Bidang Politik DPP Partai Golkar, Doli Kurnia. “Betul. Saya sudah resmi berpasangan dengan Pak Petrus, kami sudah dipanggil DPP Golkar. Sudah pasti kami diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra,” kata Kilikily kepada Kabar Timur, kemarin.

9 Nama Daftar Calon Ketua Golkar Sulsel, Walkot Parepare-Anggota DPR

DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadwalkan Musyawarah Daerah (Musda) pada 25-27 Juli Mendatang. Kini 9 nama sudah mengambil formulir untuk maju sebagai calon Ketua Golkar Sulsel.
Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Abdillah Natsir mengatakan pihaknya hingga kini masih menunggu persetujuan DPP Golkar untuk melaksanakan Musda pada 25-27 Juli mendatang.

“DPD Sulsel jadwalkan 25 sampai dengan 27 Juli 2020. Tapi terkait jadwal masih menunggu persetujuan DPP Golkar,” ujar Abdillah saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (20/7/2020).

Batas pengambilan formulir calon Ketua Golkar Sulsel sudah ditutup pada Minggu (20/7) lalu. “Ada 9 nama (yang mengambil formulir),” kata Abdillah.

Selanjutnya steering committee (SC) Musda X Golkar Sulsel akan menunggu tahapan pengembalian formulir pencalonan pada hari ini hingga Selasa (20/7) besok.

“Tahapan pengembaliannya hari ini dan besok. Lanjut verifikasi administrasi tanggal 21, dan pengumuman penetapan bakal calon,” tuturnya.

Sembilan nama yang sudah mengambil formulir tersebut ialah anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady, Ketua DPD II Partai Golkar Pangkep Syamsuddin A Hamid, anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi, serta politikus senior Golkar Emir Baramuli.

Ada juga Wali Kota Parepare Taufan pawe, anggota Komisi III DPR RI Supriansyah, Andi Syamsul Alam Mallarangeng, Ketua Bappilu Golkar Sulawesi Selatan Kadir Halid, dan Sekretaris Golkar Sulsel Abdillah Natsir.

DPP Partai Golkar Targetkan Seluruh SK Dukungan Agustus

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menargetkan Agustus ini akan merampungkan surat keputusan (SK) pengesahan dukungan untuk pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang berkompetisi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. SK dukungan untuk beberapa daerah sudah dikeluarkan 12 Juli 2020.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aziz Syamsuddin. Sementara untuk daerah lainnya saat ini pihaknya masih melakukan survei terhadap tokoh-tokoh yang akan didukung partai.

Setelah itu, DPP Partai Golkar akan menggelar rapat pleno untuk memutuskan arah dukungan partai. Ia menargetkan pada Agustus ini semua dukungan untuk daerah di Indonesia sudah dirampungkan.

“Kami masih survei. Maksimal akhir Agustus (sudah selesai semua penyerahan SK untuk pasangan calon),” katanya kepada Lampost.co, Kamis, 16 Juli 2020.

Sebelumnya, DPP Partai Golkar telah secara resmi mengeluarkan surat keputusan (SK) pengesahan dukungan calon bupati dan wakil bupati di Lampung Selatan dan Way Kanan. Surat tersebut resmi ditandatangi Ketua Umum Airlangga Hartanto dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F Paulus tertanggal 12 Juli 2020. Surat keputusan tersebut bisa dipakai sebagai syarat mendaftarkan calon di KPU setempat pada September mendatang. Sementara untuk di Bandar Lampung, Pesawaran, Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Pesisir Barat masih disurvei.

Di Lampung Selatan DPP Partai Golkar telah mengeluarkan surat keputusan nomor: SKEP.81/DPP/GOLKAR/VII/2020 tentang pengesahan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati atas nama Tony Eka Candra-Antoni Imam. Sementara di Way Kanan sesuai surat keputusan nomor: SKEP.80/DPP/GOLKAR/VII/2020 tentang pengesahan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati atas nama Raden Adipati Surya-Edward Antony.

DPD I Partai Golkar Lampung telah mengusulkan nama-nama kepada DPP yang tinggal ditetapkan dan diberikan surat keputusannya. Nama tersebut, di antaranya Rycko Menoza di Bandar Lampung, Dendi Ramadhona-Kol (Purn) S. Marzuki di Pesawaran, Musa Ahmad-Ardito Wijaya di Lampung Tengah, Dawan-Azwar Hadi di Lampung Timur, dan Kherlani-Erlina di Pesisir Barat. Sementara untuk Metro diajukan ke pusat untuk calon wali kotanya Ampian Bustami dan Andi Surya sementara calon wakil wali kotanya Rudi Santoso.

“Lampung Selatan dan Way Kanan sudah fix, enggak bisa berubah dan bermanuver lagi. Sementara kabupaten/kota yang lain sedang berproses dan tinggal menunggu SK resminya saja,” kata Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung, Ismet Roni, Selasa, 14 Juli 2020.

Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto Kirim Surat Tugas Kepada Panji Astika

Sebuah kabar yang dinanti-nanti dan sekaligus menjawab simpang-siur informasi soal siapa bakal calon Kepala Daerah Kabupaten Tabanan dari kader Golkar yang akan diberikan Surat Tugas dari DPP Golkar akhirnya terkuak sudah.

DPP Partai Golkar melalui Ketua Umum Airlangga Hartarto yang telah membubuhkan tandatangan bersama Sekretaris Jendral Lodewijk F. Paulus akhirnya mengirimkan Surat Tugas bernomor ST-92/DPP/GOLKAR/VII/2020 dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 12 Juli 2020.

Terdapat tiga poin utama dalam Surat Tugas yang diterima oleh AA Ngurah Panji Astika di kediamannya di Puri Anom Tabanan Rabu (15/7) malam.

Sontak kandidat Bupati Tabanan yang diusung oleh koalisi Partai Golkar dan Nasdem menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum beserta Sekjen DPP Partai Golkar dan seluruh pihak yang telah berusaha dan berkontribusi sehingga Surat Tugas tersebut kini berada di tangannya.

“Saya sangat gembira dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Airlangga Hartarto, Bapak Sekjen Lodewijk F. Paulus dan semua pihak yang telah membantu prosesnya selama ini. Ini artinya kami dinilai dan dipercayakan oleh DPP untuk mengemban tugas-tugas melanjutkan komunikasi dengan partai pengusung dan menentukan pasangan calon dalam Pilkada Tabanan Tahun 2020 ini. Kami siap melaksanakan tugas yang dilimpahkan DPP Golkar dengan penuh tanggungjawab,” ungkap AA Ngurah Panji Astika bangga didampingi mantan anggota DPRD Tabanan Putu Pidada.

Dalam isi Surat Tugas yang sangat berharga dan nantinya menentukan kepastian rekomendasi pasangan calon kepada daerah dan wakil kepala daerah Tabanan untuk Pilkada Serentak Tahun 2020.

Disebutkan dasar dari diterbitkannya Surat Tugas tersebut diantaranya pertama, Keputusan Munas X Partai Golkar Tahun 2019 Nomor VIII/MUNAS X/GOLKAR/2020 tanggal 5 Desember 2019 tentang AD/ART Partai Golkar.

Yang kedua, Juklak DPP Partai Golkar Nomor JUKLAK-3/DPP GOLKAR/II/2020 tanggal 7 Februari 2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota dari Partai Golkar.

Yang ketiga Surat DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nomor B-072/GOLKAR-VI/2020 tanggal 8 Juni 2020 perihal Laporan Persiapan Pilkada 2020 Prov. Bali.

Dan yang keempat Hasil Keputusan Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, NTT DPP Partai Golkar dengan DPD Partai Golkar yang melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2020.

Sementara itu dikonfirmasi via telepon, plt. Ketua DPD Golkar Tabanan Nyoman Wirya membenarkan terkait informasi telah diserahkannya Surat Tugas dari Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartato kepada bakal calon Bupati Tabanan, AA Ngurah Panji Astika untuk Pilkada 2020.

“Intinya Surat Tugas DPP tersebut menegaskan kalau AA Ngurah Panji Astika yang notabene sebagai kader Partai Golkar untuk membangun komunikasi dengan parpol hasil koalisi yakni Partai NasDem Tabanan demi kemenangan pasangan calon yang ditetapkan Partai Golkar dalam Pilkada Serentak Tahun 2020,” ucapnya.

Tugas tambahan lainnya menurut tokoh senior partai berlambang ‘pohon beringin’ yang berasal dari Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini kepada penerima Surat Tugas adalah membangun komunikasi dengan bakal calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tabanan untuk menentukan pasangan calon yang akan diusung oleh Partai Golkar dalam Pilkada Serentak Tahun 2020.

“Dan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah penerima Surat Tugas melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan melaporkan hasilnya kepada DPP Partai Golkar,” pungkas Nyoman Wirya.

Surat Tugas DPP Partai Golkar kepada bakal calon Bupati Tabanan dalam perhelatan Pilkada Tahun 2020, AA Ngurah Panji Astika ditembuskan kepada Waketum Korbid Pemenangan Pemilu DPP Partai GOLKAR, Ketua Bidang PP Wilayah Bali, NTB, & NTT DPP Partai GOLKAR, Bendahara Umum DPP Partai GOLKAR dan DPD Partai GOLKAR Provinsi Bali.

Scroll to top